Jumat, 10 Agustus 2012

JUMPA TERAKHIR


JUMPA TERAKHIR

 “Mama, Aku ngga sakit,  Aku ngga mau ke tempat psikiater.” Teriak  Sasha.
Klo kamu ngga sakit kenapa  sikap kamu menjadi musiman’’? tanya Vallery wanita karir, yang sangat sibuk ini.
“Aku ngga pernah sakit, pergi!!! Urusin bisnis dan jangan pernah cemas  dengan  keadaan Aku .” ujar Sasha sambil  terisak.
Manusia sulit untuk mempercayai hal-hal yang tidak masuk logika. Vallery juga tidak dapat mempercayai apa yang dikatakan pembantunya kalau putri semata wayang   sakit.  Untuk membuktikan wanita dengan rambut sebahu  berniat membawa Sasha ke seorang  psikiater.  Disisi lain Sasha tidak mau kalau roh sahabatnya dipisahkan dengan Dirinya. Sasha   tidak mampu meyakini orang-orang  tentang kesaksiannya sebelum kecelakaan menimpa sahabatnya.. Semua orang menganggap Sasha hanya mengarang cerita dan sakit. Kalau sakit  tentu ada obatnya. Tetapi  ini takdir, dia harus hidup dua jiwa.  Sasha,  tidak pernah mau hidup seperti yang dijalani sekarang,  namun Dia tidak bisa hidup tanpa Vega.
Empat tahun yang silam ketika Sasha masih duduk dibangku SMP, Sasha mempunyai seorang sahabat  yang bernama  Vega.  Dari kelas satu  sampai mereka menyelesaikan pendidikan disekolah menengah pertama keduanya dikenal sebagai sepasang sahabat yang paling kompak.
Kedua  gadis remaja itu, banyak memiliki kesamaan. Vega dan Sasha memiliki penampilan yang sangat menarik dengan ajah yang sama-sama  cantik dengan Sasha. Namun Sasha tidak memiliki  semua yang dimiliki Vega. Sasha hanyalah seorang anak yang kesepian, semenjak masih duduk di bangku sekolah dasar.  Ketika itu  kedua  orang Tuanya cerai. Sedangkan Vega dilahirkan dalam keluarga yang  hermonis. Memiliki seorang kakak cowok  yang begitu menyayanginya. Lebih beruntung lagi  dia  adalah putri  dari pasangan Dokter Herlambang dan Ny.Erna Herlambang yang kekayaannya tidak akan habis tujuh turunan.
Persahabatan mereka tidak hanya dibangku SMP, tetapi berlanjut sampai kebangku  SMA. Kini, mereka telah menjadi Siswi  SMU  Cendrawasih. Mereka bagaikan sepasang kekasih yang sulit dipisahkan. Kemana-mana selalu berdua. Sampai mautpun tidak dapat memisahkan mereka. 
Suatu ketika sekolah mengadakan acara perpisahan, kedua gadis cantik ini,  bersepakat  untuk datang menghadiri acara yang telah lama dinanti-nantikan. Mereka berangkat dari arah yang   berbeda. Karena rumah keduannya kebetulan berlawan arah.
 Telah setengah jam lebih Sasha tiba  kompleks sekolah yang letak  tidak  jauh dari sebuah mall. Orang yang ditunggu-tunggu tidak kunjung tiba.Untuk mengatasi kejenuhan gadis berusia 16 tahun ini,  maka  memutuskan membeli buku TTS di pedagang kaki lima.
Acara perpisahan telah mulai,  Vega masih di perjalanan diantar sopir pribadi keluarga yang kebetulan berniat mau  menjemput nyonya rumah di Mall DM. Yang letaknya tidak jauh dari sekolah Vega. Untuk itu, tidak  menjadi masalah kalau Dirinya harus diantar sopir.
Malam itu malam jumat kendaraan  di jalanan  padat. Maka untuk memenelisirkan waktu, dibutuhkan jalan pintas untuk  menghindari  Kemacetan. Mau  tak mau  Vega  harus melewati tempat yang dikenal  angker di daerah DAAnmogot agar tiba tepat waktu. Disitu banyak  terdapat kuburan yang tidak  terawat,  letaknya diluar TPU. Ketika melewati tempat itu. Namun jalan pintas tidak menunjukan keuntungan bagi Vega tetapi menciptakan maut.  Kejadiaan Nahas menimpa dara cantik dan sopir keluarganya.  Maut tidak dapat dihindari Vega harus pergi untuk selama-lamanya.
..........................................................................................................................................
“Hay sorry lama nunggu ya?” sapa Vega membubarkan lamunan Sasha.
“eh, Ve. Ngagetin aja loe,,, Aku uda setengah jam yang lalu tiba.  Kejebak macet dimana ?” tanya Sasha, sambil menutupi  lembar tts.
gw, kejebak macet, tetapi kebetulan  gw  sengaja numpang  mobil  nyokap maka kita lewat jalan pintas deh.” Ujar Vega.
“Mana nyokap loe?” tanya Sasha sambil melempar pandangan kearah datang Vega.
“ Mami, da  mall. Tadi aku bareng Mang komat yang kebetulan mau menjemput Mami.
“Oh,, kiraiin  loe ngajak nyokap ke acara perpisahan”. Ujar  Sasha sambil tersenyum.
 Kita langsung masuk aja yuk,,, acaranya uda mulai setengah jam yamg lalu”. Ungkap Vega, sambil merapaikan poninya.
“ ya, bawel,,,nanti band Rio keburu tampil... And Btw, sini ttsnya masa loe megang ampe kedalam. Aku nyimpan ditas aja deh.
Di dalam  Aula SMA Cendrawasih. Telah terdengar suara pung pang pung pang Drum. Banyak siswa  yang telah berdatangan. Ada yang duduk berkelompok sambil ngobrol. Dan ada beberapa yang bersiap-siap untuk melakukan perfomance.
“Sa, ke toilet yu,, Aku kebelat ni” ajak Vega.
gimana  sich baru tiba uda kebelat pipis, hayu bentar lagi Band Rio  tampil loh.”
Ketika tiba ditoilet, ponsel  Aku berbunyi. Dengan tergesa-gesa tanpa menunggu waktu Aku langsung membuka ponsel.
Tertera nama Vega, “ Sa, Aku  masih dijalan kejebak macet ne. Loe masuk aja duluan nanti Aku nyusul. “   dengan  tersenyum Aku langsung memasukan lagi Ponsel ke saku celana jeans. SMS keduluan ama yang ngirim kata aku dalam hati. Hampir lima belas menit Vega belum juga keluar dari toilet. Karena lama maka Aku mengetuk pintu. Tidak ada sahutan.
Dalam keadaan panik, ponsel Aku berbunyi kali ini bukan sms, tetapi telpon. Tertera nama Vega. Aku langsung seja memencet ok.
sialan loe , dimana sich? Aku uda  panik banget nunggu loe didepan pintu toilet. Lewat mana kayak siluman aja”. Beberapa pertanyaan tanpa titik koma,  keluar dari mulutku.
“ Ini Sasha ya,?
“iya, emang loe uda Amnesia ampe lupa sama Aku?” teriak Sasha.
“oh, ini ama Tante Ria. Vega kecelakaan. Ungkap tante Lia nyaris tak terdengar.
Tanpa berpikir panjang Aku meninggalkan Toilet berlari menuju aula. Dan ketika tiba  semua pada ramai membicarakan kecelakaan yang menimpa Vega. Dan yang lebih aneh, semua pada menanyakan kenapa Vega celaka? Tentu dapat dipastikan kalau mereka  tidak pernah melihat Vega dipesta. lalu siapa yang menemui Aku digerbang sekolah tadi? dan membawa TTS Aku??? Apakah itu hantu Vega?, oh my Good.
  Setelah tiba ditempat kejadian, Mayat Vega telah dilarikan kerumah sakit Hermina. Dari hasil visum Vega dinyatakan murni kecelakaan. Kecelakan disebabkan  sulit  mengendaliakan mobil untuk  mengehindari  truk yang tiba-tiba melaju kencang.  Mang Komang, mengalami luka dibeberapa bagian tubuh. Tetapi  Vega telah tutup mata untuk selamanya, mengunakan gaun merah seperti menemui Aku tadi.
Kini telah seminggu Vega pergi.  Tanda perpisahan yang misterius tetap membekas dalam ingatan Sasha. Tidak ada satupun yang menyangka kalau Arwah Vega masih berkeliaran di bumi. Disaat tertentu Vega datang  menemui Sasha, seperti yang dilakukan saat mengalami kecelakaan. Buku TTS menjadi kado, terakhir dari sang sahabat.
Dalam alam bawa sadar Sasha, selalu didatangi Vega. Seringkali didengar kalau Sasha bercakap-cakap dengan seseorang. Tetapi apabila ditengok, tidak menemukan siapa-siapa hanya Sasha.  Perubahan drastis membuat ibunya kuatir dan  berniat membawa Sasha ke psikiater. Mengira kalau jiwa putrinya terganggu.
 Tak ada yang dapat menyembuhkan Sasha, karena Sasha bukan sakit, tetapi   sekarang Dia hidup dengan  dua jiwa. Vega selalu datang dan mengunakan tubuh  sahabatnya untuk menyelesaikan Urusan di dunia.
Reingkarnasi sulit dipercaya oleh manusia. Vega masih ingin hidup maka jalan satu-satu dengan meminjam tubuh sahabatnya.  Sasha  sendiri tidak  mengetahui kalau roh Vega masih hidup dengan tubuhnya. Dimalam hari dia menjadi  Vega dan siang Hari menjadi dirinya yang sesungguh.
Sikap kalem yang menjadi ciri khas Sasha, hilang ketika malam hari. Dia berubah menjadi ceria, dan lincah dan selerah humornya sangat besar.  Hal itu yang membuat seisi rumahnya merasa jangah dengan perubahan itu. Tetapi apa mau dikata tubuh  Sasha tidak tega menolak permintaan temannya untuk hidup dalam dirinya sampai waktunya tiba.

KOREA


 BUDAYA  POP  DARI KOREA SELATAN
Budaya pop merupakan budaya vernakular yang diamalkan oleh masyarakat modern.  Sebagai totalitas ide, prespektif dan pencitraan. Gelombang budaya pop memang mengikuti irama globalisasi, sehingga rasanya juga sulit untuk ditolak oleh manusia di dunia ini. Makanya, oleh sebab itu tidak ada formulasi untuk menggalang perlawanan terhadap globalisasi yang menjadi sarana munculnya budaya pop. Bahkan perlawanan juga percuma sebab pengaruh globalisasi tersebut memang sangat dahsyat.
 Bagaimana budaya pop tersebut menerpa dunia. Serbuan budaya pop tersebut kemudian menjadi bagian dari budaya di tempat lain. Gelombang dahsyat budaya pop tersebut, salah satunya datang dari Negeri Ginseng, yang disebut sebagai Korean Wave. Begitu hebatnya Korean Wave tersebut, maka sekarang negeri Ginseng tersebut menjadi satu di antara 10 negara pengekspor budaya pop di dunia internasional. Budaya pop adalah bagian dari efek globalisasi yang kehadirannya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan modernisasi dan konsumerisasi. Di tengah arus ini, maka akan terjadi pusaran dan tarikan kepada siapa saja yang mencoba untuk terlibat di dalamnya.
Hanya sayangnya bahwa masyarakat Indonesia belum bisa menjadi pemain dari budaya pop ini. Kebanyakan dari kita adalah konsumen yang dengan gegap gempita menyambutnya tanpa pernah berpikir kapan kita akan menjadi pemain. Dan hal itu kebukti, dimana rasa cinta akan budaya pop dari negeri ginseng itu, lebih kuat dibandingkan dengan budaya Indonesia.
Kebanyakannya isi budaya pop ditentukan oleh industri-industri yang menyebarkan bahan-bahan kebudayaan, misalnya film, tv dan termasuk industri-industri penerbitan media berita, seperti majalah, tabloid,dan lain-lain. Bagaimanapun, budaya pop tidak boleh hanya dianggap sebagai produk dari trand industri-industri saja. Sebaliknya, budaya pop  merupakan hasil dari interaksi yang berlangsung antara industri-industri tersebut dan orang-orang di dalam masyarakat yang menggunakan produk-produk itu.
Tentu saja budaya pop juga menambah nilai positif menjadi salah satu medium promosi negeri Ginseng di dalam perbincangan internasional. Jadi sesungguhnya juga terdapat keuntungan yang dihasilkan dari mencuatnya budaya pop Korea Selatan tersebut bagi negerinya. Bukan hanya artisnya yang dikenal, atau filmnya yang menjadi kesohor, akan tetapi juga pemasukan untuk negeri tersebut menjadi bertambah.
Selalu ada sesuatu yang secara sistematik berkaitan antara satu dengan lainnya. Lahirnya budaya pop berpengaruh terhadap image negeri tersebut dalam kancah internasional dan kemudian secara berantai dapat meningkatkan kunjungan wisata, pendapatan nasional dan lainnya. Sesungguhnya melalui lahirnya budaya pop tersebut maka banyak yang diuntungkan.
Indonesia juga menjadi bagian dari keterpengaruhan budaya pop Korea Selatan ini. Beberapa tahun terakhir sampai saat sekarang, banyak musik Korea Selatan yang digandrungi oleh para remaja Indonesia. Kemudian menyusul miniseri dan film Korea Selatan. Nama-nama bintang film Selatan begitu digandrungi oleh anak muda Indonesia.
Maka  tanpa disadari para remaja indonesia lambat laun akan bosan dengan budaya yang sebenarnya harus jaga dan dilestarikan. Kecintaan akan musik dan trand ala korea,  para remaja juga memperoleh nilai positif dalam pengetahuan. Tanpa disadari secara tidak sengaja banyak pengetahuan-pengetahuan umum yang didapat. Mulai dari bahasa, gaya hidup, budaya dan lain-lain.
Kita dapat melihat contoh-contoh budaya pop yang telah merajalela dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan segala tentang budaya itu sudah dianggap lumrah oleh masyarakat Indonesia. Jika kita agak sedikit kontra dengan budaya tersebut, maka sambutan yang kita peroleh adalah “Ah, gak gaul lu…!” dan seperti iklan Telkomsel kalau gak gaul nanti gak trend alias katro. “ dan masih banyak kata yang membuat para remaja tidak mau ketinggalan trand.
Untuk itu maka terciptakan satu masyarakat yang konsumtif yang mau membeli barang-barang atau jasa yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Semangat inilah yang menjadi cikal bakal munculnya budaya pop. Yang  didalamnya terdapat komunitas komsumtif yang tidak dapat membedakan kelemahan dan kelebihan. Asal tidak dikatakan ketinggalan zaman.
Melalui media televisi yang memang menjadi medium kuat munculnya budaya pop sangat terasa betapa besar pengaruhnya. Sebagaimana diketahui bahwa televisi memang menjadi ajang konsumsi entertainment yang paling besar. Sehingga apapun yang ditayangkan di televisi dalam waktu yang sangat pendek akan bisa menjadi wacana dan tindakan para pemirsanya.
Televisi memang tidak hanya menyebarkan berita dan  pendidikan. Televisi juga menyebarkan  iklan, hiburan dan sebagainya. Yang akan  menjadi medium bagi masyrakat. Melalui televisi, maka orang akan dapat mengetahui apa yang tejadi di tempat lain. Dan bahkan juga perkembangan model, dunia fashion, teknologi, ilmu dan sebagainya yang ada di tempat lain.
Gelombang dahsyat televisi dapat mengantarkan orang bisa menjadi terkenal mendadak. Sebagai contoh Coba dapat kita lihat bagaimana tayangan acara televisi indonesia. Acara Empat Mata, yang membuat Tukul menjadi terkenal, Opera van Java yang membuat Sule, Parto, Aziz, Nunung dan Andre menjadi semakin terkenal dengan aksi komedi yang di sisi lain membuat masyrakat semakin dibodohkan. Karena acara-acara seperti itu hanya kaum kapitalis yang mengarap keuntungan dari reting.  Selain itu adanya artis dadakan yan terkenal melaui Youtube. Seperti Norman Kamaru, polteng Saipul Bahri dan  penyanyi dangdut Ayu Tingting yang kini namanya meroket berkat Internet.
Walaupun terkadang masyrakat pada umumnya menganggap bahawa budaya pop adalah budaya gaul anak muda. Hal itu dilihat dari gaya berpakian(fashion) dan juga merambah ke dunia kuliner, politik, pendidikan bahkan agama. Semua merupakan  rekaan sementara; gembar-gembur yang berkaitan dengan perkara-perkara budaya pop sering merupakan pendahuluan yang kemudiannya menjadi sebagian dari budaya harian masyarakat ataupun subbudaya, dan yang menjadi  media sasaran televisi dan internet. 
Satu ciri budaya pop adalah, budaya ini tidak menawarkan kedalaman. Budaya ini hanya menampilkan manisnya kulit luar, ringan, gurih, renyah dan mudah dicerna serta mudah pula hilang untuk digantikan dengan yang baru. Sesuai semangat kapitalisme, apa yang ditawarkan oleh budaya pop adalah sesuatu yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh masyarakat yang menjadi sasaran budaya ini.
Sebagai contoh misalnya musik. Musik Pop, tidak seperti musik-musik berat seperti musik Klasik yang untuk bisa mengapresiasinya dibutuhkan ’sense’ dan pengetahuan yang memadai tentang musik. Orang yang mendengar musik klasik adalah orang-orang yang memang membutuhkan musik.
Dan orang yang membutuhkan musik yang bisa mengapresiasi musik klasik ini jelas jumlahnya sedikit sekali. Jelas ini tidak sejalan dengan semangat kapitalisme yang bertujuan mendapatkan sebanyak mungkin profit. Karena itu terciptalah aliran musik pop yang bisa dikonsumsi oleh siapa saja dan tanpa perlu memiliki pengetahuan dan apresiasi yang mendalam terhadap musik.
Dan tentu saja tidak seperti musik klasik, dimana karya dari seorang Mozart di tahun 1500-an pun masih didengarkan orang tanpa merasa bosan, meskipun disetel setiap hari. Musik Pop, sesuai karakternya yang renyah, gurih, mudah dicerna dan mudah hilang. Maka musik kik pop korea sekarang telah menjadi salah satu musik yang sangat digemari oleh anak muda pada umumnya.
Bukan hanya musik, gaya berpakaian remaja Indonesia saat ini telah korea-korean. Musik yang didengar hanya musik ringan yang kalau dianalisa   isi dari musik tersebut tidak ada yang  membangun jiwa kepemimpin. Karena lirik lagu  hanya menceritakan tentang percintan yang membuat orang-orang terbawa suasana ketika mendengarkan lagu, yang saat ini dikenal dengan istilah GALAU.
Para galau Lovers itu rata-rata anak alay yang komsumtif, yang tidak mau ketinggalan dari trand, dan hasilnya mereka kelihatan seperti manusia aneh yang memiliki sebuah kelainan. Dari segi penampilan mereka sesuai trand tetapi menimbulkan kesan perlebihan.  Banyak unsur-unsur pakain indonesia, seperti batik yang jarang mereka gunakan. Mereka lebih mengemari pakaian Korea sesuai yang dipakai sang idola, contohnya Boyband Super Junior atau yang dikenal dengan SUJU. Dan masih banyak lagi artis-artis Korea yang  digemari oleh para remaja. Semua nama dihafal, apabila disuruh menghafal nama para mentri mereka lebih merasa nyaman menghafal nama para artis negeri ginseng tersebut..
Selain gaya Fashion, para remaja juga belajar bahasa korea pembuktian kecintaan mereka akan gaya hidup orang korea.  Maka tidak  dapat di pungkiri kalau budaya pop juga membawa nilai positif . karena yang mengemari  music dari negeri ginseng ini, bukan  hanya orang muda, para ibu rumah tangga yang tidak ada kesibukan sangat mengemari seri drama dari korea yang isinya menurut mereka lebih bagus ketimbang hasil karya dalam negeri.
Hal inilah, yang sering saya alami. Ketika ke sebuah mall. Untuk menemukan pakian yang tidak trand korea itu sangat sulit, jadi mau tak mau kita harus biasa  menikmati budaya korea yang saat ini sedang membumi  dan menjadi penguasa. Dan perubahan itu tidak menjadi masalah, malahan menambah profit bagi para kapitalisme yang merasa kalau kita dapat menerima  kebudayaan itu dengan lapang dada tanpa mlakukan penolakan sama sekali.
Maka, dengan hadirnya budaya pop ini  mengundang banyak presepi bagi kalangan yang mengerti tentang kelebihan dan kelemahan budaya pop. Tetapi kalau bagi penikmat atau para komsumtif merasa ini sebuah produk baru yang harus dibeli dan di gunakan agar tidak mersa ketinggalan zaman. Mereka tidak pernah memimkirkan bagaimana dampak dari sesuatu yang mereka gunakan untuk bangsa dan para penerus bangsa.
Kalau untuk Negara yang seperti korea, apabila menerima budaya lain maka mereka  tidak begitu dirugikan karena meeka telah mampu menjadi pemain dalam munculnya kebudayaan baru itu. Tetapi  yang sangat ironis terjadi bagi negara yang sedang berkembang seperti indonesia,  kita hanya menjadi korban karena kita tidak sanggup seperti Negara lain, yang terdaftar sebagai sepuluh Negara pencetus budaya pop. Karena kita hanya sebagai playgiat yang tidak dapat berkembang karena kita sendri tidak dapat menghargai kebudayaan kita.

Profesi Terakhir

Profesi terakhir


Matahari pagi telah kembali ke peraduan. Lampu kota sudah mulai mampu mengantikan posisi sang surya. Di perempatan jalan phh. Mustopha laki-laki separuh baya dengan rambut yang telah berganti warna menjadi putih, memakai kaus putih yang namun kini sudah mulai pudar dan menjadi kecoklatan sepotong handuk kecil melilit dilehernya. Duduk dalam becak sambil menawarkan jasa. Dia adalah Tariana(51)  yang menyambung hidup dengan memakai becak sewaan.yang terletak di daerah cicadas jln. Api Babong, dengan nama becak Rahayu.
Menjadi pengayuh becak untuk saat ini kesejateraan keluarga tidak menjanjikan. Dimana telah banyak kendaraan umum yang membuat pamor becak dari tahun ketahun semakin menurun. Dan penghasilan yang didapatkan perhari untuk saat ini paling tinggi berkisar pada angka seratus ribu rupiah. Dan hal itu belum di hitung upah sewa. Dimana Tariana adalah salah seorang dari pengayuh becak yang mengunakan becak sewaan. Meskipun awalnaya  Becak yang di gunakan Tariana merupakan becak pribadi. Namun becek tersebut hilang dimaling orang.
Hal ini dirasakan Tariana yang bukan merupakan warga asli bandung.karena bapak lima anak ini merupakan warga asli sumedang. Walaupun sepuluh tahun yang silam Tariana dapat menikmati kehidupan yang cukup layak. Karena dahulu becak sangat berperan penting untuk masyrakat pada umumnya.
Di Indonesia sendiri trasportasi becak ini pernah menjadi transprtasi yang cukup di minati oleh kaum bangsawan, dan  para ibu rumah tangga. Namun sekitar tahun 1980-an salah satu kota di Indonesia mengeluarkan surat larangan dengan alasan becak adalah eksplotasi manusia atas manusia.maka di buat kendaraan pengganti seperti ojek dan bajaj dan kendaraan umum lain, hal itu yang salah merupakan  satu penyebab kendaraan ini semakin menurun dari tahun ketahun.
Maka Menjadi pengayuh becak untuk sepuluh tahun terakhir ini, merupakan pekerjaan yang sangat sulit untuk  memperoleh penghasilan maksimal. Namun, bagi Tariana  menjadi pengayuh becak merupakan pekerjaan yang pas untuk dirinya setelah kecelakaan. Sebelum mengalami kecelakaan Tariana pernah bekerja disalah satu perusahaan Bina Marga. Pernah menjadi  tukang bor air. Namun seiring dengan waktu Tariana harus kehilangan pekerjaan.
Bermodalkan hanya selembar ijasah SMP, terpaksa Tariana alih profesi menjadi pengayuh becak dengan keadaan tubuh yang tidak memungkinkan untuk bekerja di tempat lain. . Namun, tekad laki-laki separuh baya untuk menyekolahkan anak-anaknya cukup tinggi. Karena pendidikan dimata lelaki separuh baya ini sangat penting, Agar kelak anak-anaknya tidak mengalami nasib sama seperti dirinya menjadi pengayuh becak. Meskipun untuk mewujudkan impiannya Tariana harus menjualkan rumah dan kembali ke kampungnya di  Sumedang.
Dan hal itu telah terbukti, putra sulung Tariana sekarang telah meraih gelar serjana dan kedua adiknya masih duduk di bangku perguruaan Tinggi,  dan  yang nomor empat dan lima masih di bangku  SMA dan SMP. Karena pekerjaan tidak dapat menutupi impian kita. Asal ada tekad untuk sukses.