JUMPA TERAKHIR
“Mama, Aku ngga sakit, Aku ngga mau ke tempat psikiater.”
Teriak Sasha.
“Klo kamu ngga sakit kenapa sikap kamu
menjadi musiman’’? tanya Vallery wanita karir, yang sangat sibuk ini.
“Aku
ngga pernah sakit, pergi!!! Urusin
bisnis dan jangan pernah cemas
dengan keadaan Aku .” ujar Sasha
sambil terisak.
Manusia
sulit untuk mempercayai hal-hal yang tidak masuk logika. Vallery juga tidak
dapat mempercayai apa yang dikatakan pembantunya kalau putri semata wayang sakit. Untuk membuktikan wanita dengan rambut
sebahu berniat membawa Sasha ke
seorang psikiater. Disisi lain Sasha tidak mau kalau roh
sahabatnya dipisahkan dengan Dirinya. Sasha tidak mampu meyakini orang-orang tentang kesaksiannya sebelum kecelakaan
menimpa sahabatnya.. Semua orang menganggap Sasha hanya mengarang cerita dan
sakit. Kalau sakit tentu ada obatnya.
Tetapi ini takdir, dia harus hidup dua
jiwa. Sasha, tidak pernah mau hidup seperti yang dijalani
sekarang, namun Dia tidak bisa hidup
tanpa Vega.
Empat
tahun yang silam ketika Sasha masih duduk dibangku SMP, Sasha mempunyai seorang
sahabat yang bernama Vega.
Dari kelas satu sampai mereka
menyelesaikan pendidikan disekolah menengah pertama keduanya dikenal sebagai
sepasang sahabat yang paling kompak.
Kedua gadis remaja itu, banyak memiliki kesamaan.
Vega dan Sasha memiliki penampilan yang sangat menarik dengan ajah yang
sama-sama cantik dengan Sasha. Namun Sasha
tidak memiliki semua yang dimiliki Vega.
Sasha hanyalah seorang anak yang kesepian, semenjak masih duduk di bangku
sekolah dasar. Ketika itu kedua
orang Tuanya cerai. Sedangkan Vega dilahirkan dalam keluarga yang hermonis. Memiliki seorang kakak cowok yang begitu menyayanginya. Lebih beruntung
lagi dia
adalah putri dari pasangan Dokter
Herlambang dan Ny.Erna Herlambang yang kekayaannya tidak akan habis tujuh
turunan.
Persahabatan
mereka tidak hanya dibangku SMP, tetapi berlanjut sampai kebangku SMA. Kini, mereka telah menjadi Siswi SMU
Cendrawasih. Mereka bagaikan sepasang kekasih yang sulit dipisahkan.
Kemana-mana selalu berdua. Sampai mautpun tidak dapat memisahkan mereka.
Suatu
ketika sekolah mengadakan acara perpisahan, kedua gadis cantik ini, bersepakat
untuk datang menghadiri acara yang telah lama dinanti-nantikan. Mereka
berangkat dari arah yang berbeda.
Karena rumah keduannya kebetulan berlawan arah.
Telah setengah jam lebih Sasha tiba kompleks sekolah yang letak tidak
jauh dari sebuah mall. Orang yang ditunggu-tunggu tidak kunjung
tiba.Untuk mengatasi kejenuhan gadis berusia 16 tahun ini, maka
memutuskan membeli buku TTS di pedagang kaki lima.
Acara
perpisahan telah mulai, Vega masih di
perjalanan diantar sopir pribadi keluarga yang kebetulan berniat mau menjemput nyonya rumah di Mall DM. Yang
letaknya tidak jauh dari sekolah Vega. Untuk itu, tidak menjadi masalah kalau Dirinya harus diantar
sopir.
Malam
itu malam jumat kendaraan di jalanan padat. Maka untuk memenelisirkan waktu,
dibutuhkan jalan pintas untuk menghindari Kemacetan. Mau tak mau
Vega harus melewati tempat yang
dikenal angker di daerah DAAnmogot agar
tiba tepat waktu. Disitu banyak terdapat
kuburan yang tidak terawat, letaknya diluar TPU. Ketika melewati tempat
itu. Namun jalan pintas tidak menunjukan keuntungan bagi Vega tetapi
menciptakan maut. Kejadiaan Nahas
menimpa dara cantik dan sopir keluarganya.
Maut tidak dapat dihindari Vega harus pergi untuk selama-lamanya.
..........................................................................................................................................
“Hay
sorry lama nunggu ya?” sapa Vega
membubarkan lamunan Sasha.
“eh,
Ve. Ngagetin aja loe,,, Aku uda setengah jam yang lalu tiba. Kejebak macet dimana ?” tanya Sasha, sambil
menutupi lembar tts.
“gw, kejebak macet, tetapi kebetulan gw sengaja numpang mobil
nyokap maka kita lewat jalan pintas deh.”
Ujar Vega.
“Mana
nyokap loe?” tanya Sasha sambil melempar
pandangan kearah datang Vega.
“
Mami, da mall. Tadi aku bareng Mang komat yang
kebetulan mau menjemput Mami.
“Oh,, kiraiin
loe ngajak nyokap ke acara perpisahan”. Ujar Sasha sambil tersenyum.
Kita langsung masuk aja yuk,,, acaranya uda mulai
setengah jam yamg lalu”. Ungkap Vega, sambil merapaikan poninya.
“
ya, bawel,,,nanti band Rio keburu tampil... And
Btw, sini ttsnya masa loe megang ampe kedalam. Aku nyimpan
ditas aja deh.
Di
dalam Aula SMA Cendrawasih. Telah
terdengar suara pung pang pung pang
Drum. Banyak siswa yang telah berdatangan.
Ada yang duduk berkelompok sambil ngobrol. Dan ada beberapa yang bersiap-siap
untuk melakukan perfomance.
“Sa,
ke toilet yu,, Aku kebelat ni” ajak Vega.
“gimana
sich baru tiba uda kebelat pipis,
hayu bentar lagi Band Rio tampil loh.”
Ketika
tiba ditoilet, ponsel Aku berbunyi.
Dengan tergesa-gesa tanpa menunggu waktu Aku langsung membuka ponsel.
Tertera
nama Vega, “ Sa, Aku masih dijalan kejebak
macet ne. Loe masuk aja duluan nanti Aku nyusul.
“ dengan
tersenyum Aku langsung memasukan lagi Ponsel ke saku celana jeans. SMS keduluan ama yang ngirim kata aku dalam hati. Hampir lima belas menit Vega
belum juga keluar dari toilet. Karena lama maka Aku mengetuk pintu. Tidak ada
sahutan.
Dalam
keadaan panik, ponsel Aku berbunyi kali ini bukan sms, tetapi telpon. Tertera nama Vega. Aku langsung seja memencet
ok.
“sialan loe , dimana sich? Aku uda panik banget
nunggu loe didepan pintu toilet. Lewat mana kayak siluman aja”. Beberapa pertanyaan tanpa titik koma, keluar dari mulutku.
“
Ini Sasha ya,?
“iya,
emang loe uda Amnesia ampe lupa sama Aku?” teriak Sasha.
“oh,
ini ama Tante Ria. Vega kecelakaan.
Ungkap tante Lia nyaris tak terdengar.
Tanpa
berpikir panjang Aku meninggalkan Toilet berlari menuju aula. Dan ketika tiba semua pada ramai membicarakan kecelakaan yang
menimpa Vega. Dan yang lebih aneh, semua pada menanyakan kenapa Vega celaka?
Tentu dapat dipastikan kalau mereka tidak pernah melihat Vega dipesta. lalu siapa
yang menemui Aku digerbang sekolah tadi? dan membawa TTS Aku??? Apakah itu
hantu Vega?, oh my Good.
Setelah
tiba ditempat kejadian, Mayat Vega telah dilarikan kerumah sakit Hermina. Dari
hasil visum Vega dinyatakan murni kecelakaan. Kecelakan disebabkan sulit mengendaliakan mobil untuk mengehindari
truk yang tiba-tiba melaju kencang.
Mang Komang, mengalami luka dibeberapa bagian tubuh. Tetapi Vega telah tutup mata untuk selamanya,
mengunakan gaun merah seperti menemui Aku tadi.
Kini
telah seminggu Vega pergi. Tanda
perpisahan yang misterius tetap membekas dalam ingatan Sasha. Tidak ada satupun
yang menyangka kalau Arwah Vega masih berkeliaran di bumi. Disaat tertentu Vega
datang menemui Sasha, seperti yang
dilakukan saat mengalami kecelakaan. Buku TTS menjadi kado, terakhir dari sang
sahabat.
Dalam
alam bawa sadar Sasha, selalu didatangi Vega. Seringkali didengar kalau Sasha
bercakap-cakap dengan seseorang. Tetapi apabila ditengok, tidak menemukan
siapa-siapa hanya Sasha. Perubahan
drastis membuat ibunya kuatir dan berniat membawa Sasha ke psikiater. Mengira
kalau jiwa putrinya terganggu.
Tak ada yang dapat menyembuhkan Sasha, karena
Sasha bukan sakit, tetapi sekarang Dia hidup dengan dua jiwa. Vega selalu datang dan mengunakan
tubuh sahabatnya untuk menyelesaikan
Urusan di dunia.
Reingkarnasi
sulit dipercaya oleh manusia. Vega masih ingin hidup maka jalan satu-satu dengan
meminjam tubuh sahabatnya. Sasha sendiri tidak mengetahui kalau roh Vega masih hidup dengan
tubuhnya. Dimalam hari dia menjadi Vega
dan siang Hari menjadi dirinya yang sesungguh.
Sikap kalem yang menjadi
ciri khas Sasha, hilang ketika malam hari. Dia berubah menjadi ceria, dan
lincah dan selerah humornya sangat besar.
Hal itu yang membuat seisi rumahnya merasa jangah dengan perubahan itu.
Tetapi apa mau dikata tubuh Sasha tidak
tega menolak permintaan temannya untuk hidup dalam dirinya sampai waktunya
tiba.